Bahasa Teromantis di Dunia

Dunia bilang, bahasa Perancis adalah bahasa paling romantis di dunia..dan sayapun mengiyakannya, itu dulu saat belajar bahasa ini di SMA. Namun kini setelah belajar bahasa Arab, pandangan itu berubah..menurut saya, bahasa paling romantis di dunia adalah bahasa Arab..ya, bahasa yang membuat kita lebih dekat dan romantis dengan Sang Pencipta. Bahkan, semakin kita menggali dan tahu bahasa ini, diri ini merasa semakin bodoh, betapa sedikitnya ilmu yang saya miliki saat ini..dan tertarik untuk terus mempelajarinya..

Pantas saja Khalifah Umar bin Khaththab berkata perihal bahasa Arab, “Pelajarilah bahasa Arab sebab ia mampu menguatkan akal dan menambah kehormatan”. Belajar bahasa ini melatih akal terus dan terus hingga melahirkan ketajaman berfikir. Membuat diri semakin haus akan ilmu.

I really really hope that someday..saya bisa didekatkan dengan universitas dan negara yang mendekatkanku dengan-Nya dan agama-Nya..aamiin

~Draft bertahun-tahun lamanya baru dipublish hari ini 😀

Pembeli Luar Negeri

Hari ini Saya belajar bahasa Melayu otodidak wkwkwk

Bertemu pembeli dari Malaysia, awalnya tanya harga berapa RM?

Kemudian Saya konversikan harga produk dalam mata uang Rupiah ke mata uang RM. Sempat bingung karena bahasanya agak asing. Lalu bukalah google translate haha. So easy to understand that language. Thanks Allah, Saya telah dilahirkan di zaman ini. Transport dan teknologi semakin mudah. Saya kirim invoice dengan bahasa Melayu yang sudah dikonversikan ke RM harganya. Dari pertama Saya melayani chat, senyum-senyum sendiri, banyaknya tertawa karena bahasanya sangat lucu. Astagfirullah :(, bukan maksud menghina tapi mungkin terasa asing jadi unik aja gitu 😀

Kemudian Saya teringat tahun 2019 lalu, dimana Saya mendampingi salah seorang teman yang hendak export ke luar negeri. Beliau sudah memiliki brand sendiri. Katanya beliau membutuhkan Saya, khawatir ada bahasa Inggris yang beliau ngga faham. Innalillaahi, padahal Saya sudah lama sekali ngga pakai bahasa ini di kehidupan sehari-hari. Banyaknya lupa dan rigid (kaku). Tapi Saya mencoba. Mudah-mudahan bisa meringankan bebannya. Dan tibalah hari itu, tepat pada tanggal 23 April 2019 kami bertemu beberapa calon pembeli dari luar negeri, Afrika, Korea, Arab Saudi, China dll

Betul di awal memakai bahasa Inggris, tapi saat bertemu calon pembeli dari Korea, China, Arab Saudi, bahkan bahasa Inggris mereka ngga begitu bagus dibanding lidah orang Indonesia. Mereka ada translatornya masing-masing. Agak kaget saat Mereka berbicara bahasa Mandarin karena kita sudah menyiapkan skrip & presentasi berbahasa Inggris. Yang disiapkan bahasa Inggris, keluar ujian bahasa Mandarin, wassalam wkwkwk. Sempat belajar bahasa Mandarin di SMK dulu beberapa pertemuan, tapi karena guru Saya pindah saat itu, maka diganti bahasa Jepang & Perancis. Maka dari itu, sangat tidak faham bahasa Mandarin ini hehe

Calon Pembeli dari Afrika
Calon Pembeli dari China

Ada juga calon pembeli dari Arab Saudi. Kebanyakan mereka mencari produk mainan anak. Terkadang bahasa Inggrisnya tidak dapat dimengerti. Saya lebih memahami saat mereka berbicara bahasa Arab. Alhamdulillah Saya dulu sempat belajar bahasa Arab 4 tahun di Al-Imarat. Sedikitnya, dan baru kulitnya saja, Saya faham sedikit sekali bahasa ini.

Calon pembeli dari Afrika lebih Saya fahami apa yang mereka sampaikan. Iya iyalah mereka kan native speakernya yaa 😀

Setelah selesai meeting via skype ini, Saya mulai terbuka pikiran, berusaha untuk export. Sebelumnya memang sudah ada keinginan. Ditambah pengalaman ini azzamnya semakin-makin 😀

Plus lagi, hari ini ada pembeli luar negeri yang order produk Indonesia melalui perantara Saya. Biasanya yang order langsung via web. Tapi kali ini via japri wkwkwk. Maka azzam itu semakin menghujam untuk export produk negeri 😀

Saat azzam yang kuat dan diniatkan untuk kebaikan, Saya yakin akan dipertemukan dengan orang-orang yang mengarahkan Saya kesana, dan tentunya dipertemukan dengan orang-orang yang baik pula. Tugas Saya hari ini dan seterusnya adalah menjaga niat baik itu.

Oretan pengalaman yang secuil 😀
Bandung

Urusan diri sendiri yang belum selesai :(

Gudang Irhamni Store

Dengar kabar salah seorang teman saat SMP sekaligus kuliah meninggal, Saya langsung mengaca diri. Ya Allah umur ngga ada yang tau.
Dengar kata kematian begitu terasa menakutkan. Takut kenapa? Takut karena bekal ngga cukup? Apa yang mau dibawa?

Ingat amanah 4 tahun lalu masih belum rampung tentang koperasi. Karena urusan diri sendiri masih belum selesai. Gimana mau bermanfaat buat orang?! Urusan diri sendiri masih berputar-putar. Bisnis masih acak-acakan. Belum autopilot. Ya Rabb, waktu terasa begitu kurang, amanah begitu banyak.. Bantu hamba untuk menyelesaikan amanah satu-persatu !

Islam..

​Luas nya Bumi tidak akan dirasa cukup bila kita hidup tanpa budi pekerti/akhlak yg mulia
dan bila kita hidup dengan cinta meskipun Bumi yang Sempit akan bisa ditempati oleh semua manusia yang memilki akhlak yg mulia dihatinya.
Hidup dengan salam / sapaan dan kedamaian.
Sebarkan lah perkataan yang termanis.

Hiasilah bumi dengan cinta dan senyuman. Sebarkanlah diantara para manusia.
Inilah agama yang penuh dengan kedamaian.

Renungan Untuk Penghafal Qur’an

Kenapa Penghafal Al-Qur’an diberikan kemuliaan yang luar biasa oleh Allah? Kenapa sampai dikatakan dalam sebuah hadits qudsi, penghafal Al-Qur’an adalah keluarga Allah dan yang mendapatkan kekhususan disisiNya?

Kira-kira kenapa?

“Menghafal al-qur’an itu begini ya. Dipegang kepala, buntutnya lepas. Dipegang buntutnya, kepalanya lepas. Dipegang tengahnya, kepala dan buntutnya meronta-ronta.” kataku pada partner setoran hafalan qur’anku.

Karena: di situlah letak kemuliaannya…

Sambil mengatakan hal tersebut sambil aku teringat perkataan seorang ustadz hafizh qur’an yang hafalannya sudah sangat mutqin:
“Di situlah letak kemuliaannya. Karena tidak mudah, tapi terus berusaha, pantang menyerah, sudah menangis-nangis, tapi tidak kapok-kapok untuk mengumpulkan lagi hafalan yang mudah terlepas dari ingatan itu.. Unta kabur yang dicari lagi dan terus-menerus diikat lagi, kabur lagi diikat lagi, terus saja begitu.. Lama-lama juga terikat kuat, asal kita sudah terbiasa. Tidak berhenti. Lanjutkan terus. Sesulit apapun jalan di depan nantinya.
Karena: di situlah letak kemuliaannya…

Kemuliaan sebesar itu, apa mungkin jalannya semulus yang kita kira? Tidak. Butuh sekali kemampuan mengendalikan hawa nafsu yang sukanya menghindari yang sulit-sulit, cari gampangnya saja. Yang sukanya, menikmati kemalasan dan nyaman dalam alasan-alasan pembelaan diri.
Mampu melawan hal itu dan melanjutkan perjuangan menghafal dan menjaga qur’an, adalah kemenangan atas diri sendiri. Kemenangan intern.
Karena: di situlah letak kemuliaannya…

Ibarat: kalam-kalam Ilahi ini adalah mutiara. Diawal banyak penyelam yang berusaha mengambilnya. Mengumpulkan sebanyak mungkin. Lalu dalam perjalanan mengumpulkannya. Sekali waktu pernah terlena dengan pemandangan laut yang sangat indah, lupa pada tujuan utama untuk mengumpulkan mutiara. Akhirnya tersibukkanlah menikmati pemandangan sekeliling. Sampai saat tabung oksigen sudah habis… barulah ia sadar, menyelamnya ia adalah untuk mencari mutiara, mengumpulkan sebanyak mungkin mutiara untuk dibawa pulang. Tapi keterlenaan dan kelalaian membuat ia lupa sama sekali pada tujuan awal. Lebih mengerikan lagi, saat ia berusaha kembali ke permukaan karena kehabisan oksigen, karena terburu-buru, terjatuhlah semua mutiara yang telah dikumpulkan pada awalnya.
Pulang tanpa membawa apa-apa. Sia-sia…
Semoga Allah melindungi kita dari menjadi seperti sang penyelam yang lupa akan tujuan utamanya mengumpulkan mutiara…
Mampu melawan keterlenaan dan kelalaian akan berbagai keindahan dalam jatah usia yang sudah Allah berikan, lalu tergerak kembali mengumpulkan mutiara kalamNya, satu demi satu..
Bukankan itu luar biasa? Kalau bukan Allah yang mampukan kita berpaling atas hal-hal tersebut, memang siapa lagi?
Karena: di situlah letak kemuliaannya…

Karenanya, jangan pernah berhenti! Dalam menghafal Al-Qur’an, meraih kemuliaan dan keridhaan Allah, mungkin ada lelah, itu manusiawi. Tapi, jangan berhenti! Lanjutkanlah lagi perjalanan yang telah kita mulai ini. Agar Allah ridha memberikan kalamNya, firmanNya, untuk kita jaga dalam hati-hati kita. Karena kita menunjukkan keseriusan kita padaNya dengan tidak berhenti, entah sepayah apapun…

Wallahua’lam bishshawaab…

Anonim

Bergerak Meski Tertatih

Hari ini mendengar kabar ust.Taufiq Ridho meninggal dunia, dua hari lalu mendapati berita ust.Aceng Zakaria sedang sakit dan harus dirawat intensif di RS Al-Islam.

Jangankan terdengar dinistakan, kalau mendengar ulama sakit saja rasanya sedih sekali. Terbayang bagaimana nasib perjuangan Islam yang semakin hari semakin berat.

Belum lagi beberapa waktu ust. Ali Usman dan Pembina Yayasan Percikan Iman pak Susilo yang menghadap Sang Pencipta.

Tak perlu lah kita membahas kondisi Islam hari ini dengan rinci, kehilangan mereka saja sudah cukup menjadi alasan tampuk, perjuangan dakwah Islam sudah saatnya kita teruskan. Meski kita bukan siapa-siapa, dan langkah kita pun masih tertatih-tatih.

Karena Islam akan semakin tidak berarti dan pincang saat dakwah kita tinggalkan. Keterlaluan rasanya jika hati dan perasaan kita masih tenang-tenang saja dan berfikir perjuangan ini bukan kewajiban kita untuk diteruskan.

Tetap bergerak ya teman-teman…
Mereka, guru-guru kita yang telah pergi dan sedang beristirahat, telah menggenapkan tegakknya Islam hingga hari ini.
Tak perlu saling melemparkan tugas, tak usah saling menudingkan kewajiban, hanya perlu titel MUSLIM-mu maka tegaknya Islam hingga ujung peradaban adalah tugas kita.

Dakwah itu pencemburu, jika kita duakan atau tak kita prioritaskan, dakwah akan meninggalkan kita, kenikmatan berdakwah dan manisnya ukhuwwah Islam tak akan kita rasakan. Allah akan hinggapkan rasa itu hanya pada mereka yg masih berjuang tertatih.

-IK-

[LAGU] هذه حروف الحجاء

الف باء تاء ثاء جيم حاء خاء داء ذاء را زاي س ين صاد ضاد طاء عين غين فاء قاف كاف لا ميم نون هاء واو ياءي هذه حروف الحجاء

الف أرنب يجرى يلعب يأكل جزرا كيلا يتعب، باء بطة نقطة نقطة وقعت وهكت منها القطّة

 

تاء تاج فوق الراس فيه الذهب وفيه الماس

ثاء ثعلب صاد دجاجة و بكر وقت الحاجة

 

جيم جمل في الصّخرى مثل سفينة فوق الماء

حاء حج أسمارغبة فيه طواف حول الكعبة

 

خاء خبز عند الباع لايأكله الا الجاع

دال ديق حسن الصّوت قام يوذن فوق البيت

 

ذال ذئت وحش صلب لايرهبه الا الكب

راء رجل عرف الدين فهو صدوق وهو آمين

 

زاي زهرة اسفر احمر هي بعين أهل منظر

سين ساعة تحفظ وقت في مدرسة او في بيت

 

شين شمس س رقدى في فيها الدّفء وفيها لنور

صاد صائد القى الشبكة بعد قليل صاد سمكة

 

ضاء ضابط يحمر وطني يحفظ أمني يرعى سكني

طاء طفل اجمل طفل فهو نظيف حسن الشكل

 

ظاء ظفر نظفنا قال قليلا فافصصنا

عين عينا تخش اللّه تشهد خير فيه رضى

 

غين غاء غار حرى فيه انزل لقرآن

فاء فيل ذوعا ياب وهو صديق يا اصحاب

 

قاف قمر فيه منال ومواقيت تهدى السائل

كاف كلب عاش جوار يحرس غنم يحرس دار

 

لام لحم ينمو جسم يقصو اغنى فيه سنة

ميم مسجد بيت للّه فيه اعدّى كل صلاة

 

نون نهر نهر نيل فهو كريم غير بخيل

هاء هرم عار القمة وبداء هرم ذل الهّمة

 

واو وجه للإنسان فيه نور با لإيمان

ياء يدّ ترسمم زهرة تبدع شكلا نظهر فقرة

 

 

prabowo, dan analogi konstantin

Prabowo-Hatta, Pilpres 9 Juli 2014

pengikatsurga

Hingar bingar 2014

Semoga yang terpilih, yang terbaik untuk Indonesia

Kalau saya pilih no 1 Prabowo Hatta,

Melihat sosok Prabowo, ingatan melayang pada Kaisar Konstantin,
Ada titik mirip dan titik beda,
Kalau dalam bahasa arab bisa di “tasybih”kan, meski tak bisa di”qiyas”kan ….

Adalah Konstantin, Kaisar Romawi pada abad 3 Masehi, yang sedang dilanda gejala kehilangan kekuasaan dan dukungan, negeri Roma yang besar terancam disintegrasi, pertarungan ummat Kristiani dan kaum pagan mencapai puncaknya, pun pertentangan antara sekte-sekte Nashrani semakin terlihat.
Masyarakat negara roma yang terkotak-kotak.
Ibunda Kaisar Konstantin datang dengan solusi, ia yang telah mengimani nabi Isa membawa Konstantin pada pendeta-pendeta,
Sang bunda membuka jalan, ambillah dukungan dari ummat Kristiani dan jadilah seorang Nashrari.
Konstantin merenung dan memilih,
Ia mengimani nabi Isa,
Pilihan yang benar-benar mendatangkan kemenangan,
Kekuasaan kembali utuh,
Ajaran kasih Kristiani dengan berbagai ujian dan tantangan dihadapannya sanggup menjadi perekat bangsa Romawi.
Kekaisaran Romawi yang terus membesar dengan…

View original post 831 more words