Bergerak Meski Tertatih

Hari ini mendengar kabar ust.Taufiq Ridho meninggal dunia, dua hari lalu mendapati berita ust.Aceng Zakaria sedang sakit dan harus dirawat intensif di RS Al-Islam.

Jangankan terdengar dinistakan, kalau mendengar ulama sakit saja rasanya sedih sekali. Terbayang bagaimana nasib perjuangan Islam yang semakin hari semakin berat.

Belum lagi beberapa waktu ust. Ali Usman dan Pembina Yayasan Percikan Iman pak Susilo yang menghadap Sang Pencipta.

Tak perlu lah kita membahas kondisi Islam hari ini dengan rinci, kehilangan mereka saja sudah cukup menjadi alasan tampuk, perjuangan dakwah Islam sudah saatnya kita teruskan. Meski kita bukan siapa-siapa, dan langkah kita pun masih tertatih-tatih.

Karena Islam akan semakin tidak berarti dan pincang saat dakwah kita tinggalkan. Keterlaluan rasanya jika hati dan perasaan kita masih tenang-tenang saja dan berfikir perjuangan ini bukan kewajiban kita untuk diteruskan.

Tetap bergerak ya teman-teman…
Mereka, guru-guru kita yang telah pergi dan sedang beristirahat, telah menggenapkan tegakknya Islam hingga hari ini.
Tak perlu saling melemparkan tugas, tak usah saling menudingkan kewajiban, hanya perlu titel MUSLIM-mu maka tegaknya Islam hingga ujung peradaban adalah tugas kita.

Dakwah itu pencemburu, jika kita duakan atau tak kita prioritaskan, dakwah akan meninggalkan kita, kenikmatan berdakwah dan manisnya ukhuwwah Islam tak akan kita rasakan. Allah akan hinggapkan rasa itu hanya pada mereka yg masih berjuang tertatih.

-IK-

Published by Tamia Rita

Khadijah wanna be

Leave a comment